Rem blong menjadi salah satu kondisi tersering yang menjadi penyebab kecelakaan pada truk. Padahal, ketika rem pada truk tiba-tiba tidak berfungsi, salah satu yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kecelakaan adalah dengan penggunaan engine brake.
Faktanya, dengan memahami dan menerapkan teknik engine brake secara tepat, pengemudi dapat mengurangi risiko kecelakaan, terutama pada kondisi jalan menurun atau saat pengereman mendadak diperlukan.
Apa Itu Engine Brake?" src="https://mc-group.id/uploads/filemanager/Apa-Itu-Engine-Brake.jpg" style="width:80%" />
Engine brake adalah teknik memperlambat laju kendaraan dengan memanfaatkan hambatan alami dari mesin tanpa mengandalkan sistem pengereman konvensional. Teknik ini dilakukan dengan menurunkan gigi transmisi ke posisi yang lebih rendah, sehingga putaran mesin meningkat dan menciptakan efek deselerasi. Dengan demikian, kendaraan melambat secara bertahap tanpa harus sering menginjak pedal rem.
Teknik ini sangat berguna untuk mengurangi beban kerja pada sistem rem. Selain itu, penggunaan engine brake juga mencegah overheat pada rem dan memberikan kontrol lebih baik terhadap kendaraan, terutama di jalan menurun atau saat kondisi lalu lintas padat.
Baca Juga: Cara Mengerem yang Benar untuk Pengendara Truk Traktor
Tips Penggunaan Engine Brake" src="https://mc-group.id/uploads/filemanager/Tips-Penggunaan-Engine-Brake.jpg" style="width:80%" />
Agar teknik engine brake efektif dan aman, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Engine brake sebaiknya hanya digunakan pada kondisi jalan menurun atau curam dan kondisi lalu lintas padat yang memerlukan pengereman bertahap. Anda juga bisa menggunakan engine brake saat berusaha menghindari penggunaan rem secara berlebihan untuk mencegah overheat.
Saat menggunakan transmisi manual, turunkan gigi satu per satu secara bertahap, misalnya dari gigi 4 ke 3, lalu ke 2, sambil melepaskan pedal gas dan kopling secara perlahan. Hal ini membantu menghindari lonjakan RPM yang berlebihan dan menjaga kestabilan kendaraan.
Selalu pantau putaran mesin saat melakukan engine brake. Idealnya, RPM berada di level menengah – tinggi untuk menghasilkan efek pengereman, tapi tidak sampai melewati redline (garis merah di tachometer).
Hindari membiarkan RPM terlalu tinggi, karena dapat menyebabkan mesin bekerja terlalu keras dan meningkatkan risiko kerusakan jangka panjang.
Faktanya, engine brake bekerja ketika Anda melepaskan pedal gas. Oleh karena itu, jauhkan kaki Anda dari pedal gas saat berusaha melakukan engine brake, ya!
Menginjak gas saat melakukan engine brake justru akan membatalkan efek pengereman dari mesin, serta membebani komponen mesin dan transmisi.
Bagi Anda yang belum terbiasa dengan penggunaan engine brake, disarankan untuk berlatih teknik ini di jalan datar dan sepi. Jangan langsung diterapkan di kondisi jalan yang menantang, ya!
Kini Anda sudah lebih paham mengenai engine brake, bukan? Dengan memahami dan menerapkannya secara tepat, Anda dapat meningkatkan keselamatan berkendara, mengurangi beban kerja pada sistem rem, dan memperpanjang umur komponen kendaraan.
Namun, selalu pastikan untuk menggunakan teknik tersebut dengan bijak dan sesuai dengan kondisi jalan serta kemampuan kendaraan Anda. Jangan memaksakan, agar kesehatan kendaraan dan keselamatan Anda senantiasa terjaga!
***
Ingin punya truk yang tangguh dan dapat diandalkan di medan berat, seperti pertambangan? Jangan tunda lagi, langsung saja ke MC Group!
Sebagai distributor resmi Shacman heavy duty trucks, MC Group tak hanya menjual unit berkualitas, tapi juga menghadirkan layanan aftersales lengkap, mulai dari inspeksi berkala hingga penyediaan spare part.
Jangan ragu, klik Hubungi Kami untuk informasi selengkapnya!